Peduli Bencana, Nofi Candra Akan Bahas Antisipasi Galodo Solsel Disidang DPD-RI  

SOLSEL (Minangsatu) – Empat jorong di nagari Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solok Selatan yang dihondoh galodo  (banjir bandang), Kamis (14/9), membuat anggota DPD RI H. Nofi Candra terenyuh. Keprihatinan senator RI asal Sumatera Barat itu mendenyut mendengar lebih 1000 jiwa atau sebanyak 300 KK warga setempat terdampak luapan batang Lolo.” Saya ikut prihatin dan merasakan duka atas musibah yang menimpa warga kita di nagari Pakan Rabaa Tengah,” ucap Nofi Candra kepada Minangsatu.com, Sabtu(16/9).

Ungkapan keprihatinan  Nofi Candra itu, ditunjukkan dengan menugaskan salah seorang staf (Efriyon), mengunjungi daerah bencana seraya mengantarkan bantuan sebagai bentuk kepedulian dan empati yang tinggi.

Diterima Zulfikar Erawandi, wali nagari Pakan Rabaa Tengah,  Efriyon bersama tim NC Solidarity mengaku mendapat tugas dari H. Nofi Candra begitu menerima informasi terjadinya bencana di kawasan Solok Selatan. " Pak Nofi belum bisa datang karena tidak bisa meninggalkan tugas sebagai pimpinan PPUU Prolegnas. Karena keterbatasan waktu, beliau menitipkan bantuan secukupnya. Beliau juga sangat  prihatin atas bencana alam ini," sebut Efriyon.

Bagi Wali Nagari Pakan Rabaa Tengah, kepedulian yang ditunjukkan anggota DPD RI itu sudah cukup menghibur  warga yang tengah dilanda musibah. Meski kehadiran anggota DPD-RIitu hanya diwakili salah seorang staf, wali nagari Zulfikar sangat terharu dan menyampaikan terimakasih. " Kami memahami kondisi dan pekerjaan beliau sebagai anggota DPD-RI. Namun ditengah kesibukan itu, pak Nofi masih memperhatikan kitadisini. Ini yang membuat kami terharu," ujar Zulfikar.

Melalui telepon selulernya, wali nagari Pakan Rabaa Tengah yang yang dihubungi anggota Komite III DPD RI itu menitippesan maaf kepada masyarakat Pekan Rabaa karena belum bisa datang langsung. “ Kita berharap masyarakat tabah dan tawakal mennghadapi cobaan ini,” ungkap Nofi  kepadawali nagari.

Wali Nagari Pakan Rabaa Tengah menyebutkan,  dari 14 jorong yang ada di nagari itu,  empat jorong diantaranya terdampak banjir bandang yang membawa material  lumpur dan potongan kayu bekas tebangan. Jorong terdampak banjir itu adalah Batu Kulambai, Anak Lolo Bancah, Batang Lolo dan Sungai Rambutan. Sebanyak 300 unit rumah penduduk terdampak banjir, 25 rumah mengalami rusak berat dan lahan pertabian hampir 20 hektar rusak ditimbun lumpur dan kayu gelondongan. " Kita membutuhkan eskavator untuk membuang material galodo di areal persawahan dan rumah penduduk. Termasuk bantuan kosumsi bagi 1000 jiwa masyaralat," ulasnya.

Untuk antisipasi kejadian berulang, Zulfikar Erawandi  mengharapkan dukungan senator Nofi Candra agar ikut mennggugah pemerintah pusat mengalokasikan program normalilasi Batang Lolo. Ia menyebutkan, melalui pemerontah Kabupaten, telah lama mengajukan agar dilakukan pengerukan dasar sungai yang semakin dangkal. " Kita mengherapkan pengerukan sungai. Sebab kalau terjadi  hujan lebat, badan sunfai tidak kuat menampung tumpahan air dari hulu, sehingga kerap menimbulkan banjir," tuturnya.

Menyambut itu,  Nofi Candra  mengaku telah  mendata kondisi dan mendengar aspirasi nagari Pakan Rabaa Tengah. Meski diakui, dirinya tidak dalam posisi memutus, karena dibatasi kewenangan secara kelembagaan, tetapi ia akan tetap membawa persoalan ini ke sidang DPD-RI. " Kita berupaya mendorong sebuah kebijakan pemerintah melalui kementrian terkait. Aspirasi dan suara dari masyarakat ini akan kita kawal sehingga nanti dilakukan normalisasi sungai," ucap wakil ketua PPUU DPD-RI itu.

[ Verizal Sarosa]